I-FoToGRAFI SMIFE_Crew My Other Family



Sunday, 27 October 2013

Sang Penari












Tarian Lengger tumbuh dan berkembang di wilayah Banyumas, biasa di sebut Banyumasan.  Tarian Lengger terdiri dari dua sampai empat orang penari dan calung sebagai alat musik, gerakan-gerakan tarian tersebut sangat dinamis dan lincah dengan mengikuti irana calung.

Tarian Lengger sangat menarik, karena Lengger dulu adalah pria yang berdandan seperti wanita, namun penari pada umumnya adalah wanita cantik sedangkan penari priaanya sebagai badut perlengkap yang berfungsi untuk meriahkan suasana. Jumlah penari 2 hingga 4 orang, mereka harus berdandan sedemikan sehingga kelihatan sanagat menarik. 

Pak Adi (53) dan Bu Ani (41) adalah salah satu penari Lengger yang berada di Jakarta. Pak Adi dan Bu Ani menjadikan Lengger sebagai mata pencarian sejak tahun 2010. Berawal dari hobi, mereka menekuni seni tari Lengger hingga akhirnya menghasilkan uang. Sampai tubuh tak mampu lagi menopang gerakan-gerakan tarian Lengger. 

Mereka senang menari karena dengan cara menari mereka ikut serta melestarikan kebudayaan Banyumas. Menari Lengger dapat meperkenalkan tarian tersebut kepada masyarakat luas, walau banyak orang yang acuh tak acuh terhadap seni tari. Terkadang mereka mendapatkan omongan-omongan miring mengenai profesinya yang disamakan dengan pengamen keliling.

Meski usianya tak lagi muda, tidak menjadi penghalang untuk mencari nafkah dengan penari Lengger. Memiliki 2 orang anak menjadikan motivasi mereka untuk tetap mengais rezeki., walau yang didapat tidak menentu. Pada kenyataannya menjadi penari Lengger bukan pilihan hati mereka., namun apadaya dengan bermodalkan keahlian mereka menentukan jalan hidup mereka.

“Kalau istirahat ga punya uang besok, terus ga bisa buat makan  dan kebutuhan yang lainnya” Ujar Pak Adi.
 -Luthfi Eko Prasetyo

No comments:

Post a Comment